Jumat, 14 November 2008

Miracle of Love

Keajaiban !
Jika kita bicarakan mengenai keajaiban, maka benak kita akan menerawang jauh ke dunia penuh kejutan. Mungkin di pikiran kita akan segera terisi oleh bayangan seorang ilusionis yang berjalan menembus tembok atau terbang melayang di angkasa. Mungkin juga transformasi seorang nenek menjadi gadis cantik. Ketika kita kumpulan semua yang ada di benak kita saat ini dan bayang-bayang keajaiban yang ada di dalamnya, kita akan segera mengetahui ada keajaiban besar yang terlupakan oleh kita.
Ilustrasi di bawah ini mungkin akan mengingatkan kita kembali pada keajaiban tersebut.

Di sebuah ruang kelas, sekelompok anak sedang mendapat tugas untuk menuliskan 7 keajaiban dunia. Mereka mulai menuliskan satu persatu keajaiban dunia yang mereka dapatkan dari pelajaran geografi, mulai dari Piramida di Mesir sampai dengan The Great Wall di China. Tampak seorang bocah yang sepertinya kebingungan dengan tugas tersebut, Sang Guru pun bertanya padanya “Apakah ada kesulitan dalam daftar itu?” Bocah itu lalu berkata “saya kesulitan untuk memilih 7 dari sekian keajaiban yang ada.”
Lalu Sang Guru kembali bertanya “Apa itu nak?”
Sang Guru terhenyak sejenak, dia sungguh terkejut ketika ia melihat apa yang ada di daftar panjang Bocah kecil itu, ia juga seperti kita melupakan keajaiban-keajaiban kecil.
Di daftar itu tertera hal biasa yang luar biasa, “BISA MELIHAT, BISA MENDENGAR, BISA TERTAWA, BISA TERSENYUM, BISA MERASAKAN, BISA MENGASIHI dan BISA MENCINTAI” adalah keajaiban.

CINTA KASIH adalah salah satu keajaiban kecil yang akan kita bicarakan.

Kasih adalah satu keajaiban Alam terbesar, kekuatannya mengikat dan merekat kita dalam kebersamaan untuk membangun kedamaian dan kebahagian.
Kasih membuat kita saling menghargai dan menghormati, kasih membuat seorang Ibu merelakan dirinya untuk kebahagiaan anaknya, kasih membuat dua kubu yang bermusuhan untuk saling berjabat tangan, Kasih pula yang membuat dunia ini tidak terjerumus dalam perang dunia ke tiga sampai saat ini.
Bayangkan betapa ajaibnya kekuatan Kasih yang tumbuh dalam diri kita untuk membendung datangnya zaman kegelapan.

Syair ini akan mungkin akan membuka mata hati kita.

Janganlah memperdaya orang lain atau menghina siapa pun, di mana pun.
Dalam kemarahan atau kebencian janganlah ia berniat melukai orang lain.
Seperti seorang ibu yang melindungi anak tunggalnya, Sekalipun mengorbankan hidupnya,
Seperti itu juga, biarlah ia menumbuhkan kasih yang tak terbatas terhadap semua makhluk.
Kasih pada dasarnya adalah proses memberi, suatu proses tanpa pamrih, tanpa memungut bayaran dan tanpa memilih.

Saya pernah melihat “Talk show – Oprah” di sebuah stasiun televisi yang menguak tentang kehidupan para istri muda (karena usianya memang sangat belia, bahkan masih tergolang anak-anak) di Ethopia. Karena kondisi tubuhnya yang masih belia dan faktor fasilitas kesehatan yang kurang, mereka harus menderita suatu penyakit ketika terpaksa harus melahirkan. Mereka kemudian ditelantarkan. Tapi berkat ulurkan tangan beberapa orang para dermawan, mereka akhirnya dirawat di sebuah rumah sakit dan mereka menemukan kebahagiaan mereka kembali. Ada air mata kebahagian ketika mereka dirangkul dalam kebersamaan.
Air mata saya sempat ikut mengalir perlahan menuruni pipi ini, mungkin ada yang mengatakan saya cenggeng, tapi ada perasaan luar biasa yang mengalir bersama kehangatan air mata itu.
Perasaan yang jauh berbeda ketika air mata itu harus jatuh karena kesedihan.
Saya sebut air mata itu, air mata Kasih.
Hanya keajaiban kasih yang mampu membuat air mata ini turun dan menghangatkan perasaanku dengan luar biasa mesranya.
Mungkin kita semua pernah merasakan perasaan ini, mungkin juga banyak di antara kita yang telah melupakannya. Saat ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk mengingatnya kembali.

Atas nama Cinta, seorang pemuda pecandu rokok dapat membuang kebiasaan jeleknya. Bukankah itu luar biasa indahnya. Sesuatu yang dimulai dengan Cinta, akan berakhir dengan keindahan, kedamaian dan kebahagiaan.
Tapi, berhati-hatilah dengan Cinta Semu (baca Napsu), karena ketika hal ini muncul, ia akan berakhir dengan permasalahan. Pada cinta semu, yang muncul ada EGO.

Ketika kita diberi pertanyaan “Manakah yang kita pilih, lebih baik memberi atau lebih baik menerima?” Jika pilihan kita adalah memberi, kita sesungguhnya adalah insan yang KAYA, karena orang KAYA-lah yang mampu memberi, orang yang kaya akan KASIH yang mampu merelakan bagiannya bagi orang-orang yang di sekitarnya, terutama bagi orang-orang yang dikasihinya. Dan untuk menumbuhkannya, marilah kita mulai dari Rumah. Mari kita tanamkan pada Ayah, Ibu, saudara-saudara kita, pada anak-anak kita, pada pasangan hidup kita.

Sehingga dari sana akan timbul keajaiban-keajaiban kecil, yaitu kebahagian dan kedamaian yang datang terbawa oleh gelombang kasih sayang.

Jika setiap Rumah membuat keajaiban-keajaiban kecil di dalamnya, maka dengan berpegangan tangan, kita akan bersama-sama membuat satu keajaiban besar yang luar biasa indahnya. Kita akan menciptakan SURGA di dunia.

Mimpi?
Ya, tapi akan menjadi KENYATAAN, jika kita semua menginginkannya.

1 komentar:

Wiwi Roberts mengatakan...

Yap, cinta dan kasih ada dua hal yg mutlak dibutuhkan oleh manusia, dan hanya itu pula yg dipunyai manusia utk diberikan kepada sesamanya.
Jangan pernah berhenti membagikan cinta dan kasih kepada sesama, karena keajaiban2 akan muncul menyertainya :)